servergps,JAKARTA – Kasus penipuanmenjadi isu serius yang dapat mengancam keamanan data publik. Kurangnya pemahaman dan keterampilan di bidang digital dapat berakibat fatal hingga mengakibatkanpembobolan data secara ilegal.
Menurut AICPA, pada Rabu (9/7/2025), melindungi data pribadi merupakan langkah pencegahan untuk mencegah situasi berbahaya seperti pencurian identitas atau perdagangan informasi pribadi di situs ilegal. Dalam hal ini, penting bagi Anda untuk bersikap hati-hati dan teliti dalam menjaga semua data pribadi yang ada di perangkat Anda.
Untuk menghindari penipuan disertai pembobolandata oleh individu yang tidak bertanggung jawab, Anda bisa memeriksa router atau perangkat yang menunjukkan lokasi pemasangan wifi, yang terlindungi dari malware.
Malware adalah software berbahaya yang dapat merusak sistem jaringan atau data pribadi. Untuk lebih memahami hal ini, Anda bisa membaca panduan dan mencari informasi mengenai penggunaan router, serta memastikan bahwa jaringan wifi Anda tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak memiliki izin atau kata sandi.
Kata sandi yang kuat dan tepat dianggap sangat efektif untuk mencegah penipuan atau pencurian data secara daring. Anda disarankan untuk mengganti kata sandi secara rutin, dengan kriteria:
– Minimal 15 karakter
– Manfaatkan perpaduan huruf kapital dan huruf kecil, serta tambahkan simbol dan angka.
– Pilihlah kata-kata yang sulit untuk ditebak oleh banyak orang.
– Manfaatkan fitur pengelola kata sandi di setiap aplikasi.
– Di samping itu, sertakan lapisan perlindungan tambahan dengan menggunakan autentikasi dua faktor (kode yang dikirimkan ke ponsel saat Anda masuk ke suatu akun). Dengan cara ini, Anda sedang mengambil langkah yang benar untuk menjaga privasi Anda secara daring.
Menghapus aplikasi dan ekstensi browser adalah langkah yang efektif untuk menjaga privasi. Metode ini dapat dilakukan secara praktis dengan mengenali aplikasi yang berpotensi menghasilkan pendapatan melalui pengumpulan data pengguna.
Apabila Anda menyadari hal itu, segera jauhi aktivitas pengunduhannya karena dapat berdampak serius pada keamanan data pribadi Anda.
Mengupdate aplikasi dan perangkat lunak adalah langkah yang dapat diambil untuk melindungi keamanan serta meningkatkan performa perangkat Anda. Pembaruan perangkat lunak dikeluarkan untuk mengatasi bug atau celah keamanan yang ditemukan, sehingga peretas tidak dapat mengakses data pribadi Anda.
Dengan menghidupkan pembaruan otomatis pada ponsel dan komputer, Anda dapat memastikan bahwa perangkat Anda terlindungi dari berbagai ancaman dan keamanan data tetap terjaga dengan baik.
Membatasi akses koneksi dari pihak ketiga adalah langkah untuk mencegah penggunaan akun yang sama di berbagai aplikasi. Sebagai contoh, jika akun Facebook Anda dipakai untuk masuk ke Instagram dan Twitter, maka siapa saja yang mengetahui kata sandi di salah satu aplikasi tersebut dapat mengakses seluruh akun.
Anda perlu mengelola akses secara manual tanpa melibatkan aplikasi lain dalam proses login.
Enkripsi adalah prosedur yang mengubah informasi menjadi format yang tidak dapat diakses dengan mudah oleh pihak lain. Metode ini sering digunakan dalam berbagai aplikasi pesan untuk melindungi kerahasiaan dan keamanan data pribadi.
Selain itu, Anda juga perlu memikirkan untuk menyimpan salinan cadangan di media penyimpanan fisik seperti hard drive. Ini akan membuat para pencuri lebih sulit untuk mengakses data pribadi Anda.
Harap dicatat bahwa banyak aplikasi berusaha untuk melacak informasi pribadi Anda demi kepentingan pemasaran. Oleh karena itu, usahakan untuk mematikan pelacakan dengan tidak membagikan pop-up, menolak cookie di situs web, serta membatasi aktivitas pelacakan antar aplikasi melalui pengaturan ponsel Anda.
Dengan menerapkan langkah-langkah perlindungan yang tepat, Anda tidak hanya melindungi privasi dan identitas Anda, tetapi juga menciptakan masa depan digital yang lebih aman dan terlindungi. Gunakan media digital dengan bijak, karena tindakan kecil ini dapat membangun pertahanan yang kuat untuk menjaga data pribadi dari risiko penipuan. (Maharani Dwi Puspita Sari)