JABEJABE.CO –Infinix Note 30 bukan hanya sekadar ponsel murah yang sekadar menempelkan fitur. Ini adalah manifestasi dari ambisi yang berani, dikemas dengan harga yang ramah di kantong. Di tengah lautan smartphone yang ramai dengan gimmick dan janji yang tidak ditepati, Infinix justru hadir dengan kejutan: layar besar, baterai tahan lama, pengisian cepat 45 watt, dan speaker JBL. Ya, JBL. Bukan sembarangan.
Tiba-tiba, banyak pengguna yang biasanya ragu mulai tertarik. “Aku kira ini akan biasa-biasa saja, tapi ternyata jauh lebih kuat dari yang aku bayangkan,” kata.Vino, seorang mahasiswa desain grafis yang menjadikan Infinix Note 30 sebagai perangkat utama sehari-harinya. Dalam dunia gadget, terkadang yang membuat kita jatuh hati bukanlah merek terkenal, melainkan yang dengan tenang memberikan perhatian lebih.
Siapa yang menyangka bahwa di balik bodi polikarbonat yang halus ini terdapat mesin yang kuat? Helio G99, RAM 8 GB (yang dapat ditingkatkan menjadi 16 GB), dan penyimpanan 256 GB — seolah memenuhi janji manis. Layar IPS 6,78 inci dengan refresh rate 120Hz-nya juga bukan hanya untuk penampilan. Touch sampling 240Hz membuat setiap gesekan terasa luwes. Bisa dibilang, ini adalah layar ‘premium’ dengan semangat pejuang kelas pemula.
Tidak hanya cepat, tetapi juga kuat dalam pengertian sebenarnya. Sertifikasi IP53 menunjukkan bahwa Infinix Note 30 mampu bertahan dari debu dan percikan air. Sangat cocok bagi mereka yang aktif di luar ruangan, atau bagi yang sering mengalami insiden tumpahan kopi.
Pada sektor daya, baterai berkapasitas 5.000mAh dilengkapi dengan pengisian cepat 45W dan Bypass Mode. Ini berarti suhu tetap terjaga agar tidak panas saat mengisi daya sambil bermain game. Tidak perlu khawatir akan overheating. “Saat bermain ML sambil mengisi daya, tetap dingin, tidak seperti HP sebelumnya yang terasa seperti mau meledak,” ujar komentar.Rizky, pemain game mobile santai asal Bekasi.
Jangan terpedaya oleh label 64 MP. Meskipun kamera belakangnya tidak dilengkapi dengan lensa ultrawide, kualitas foto yang dihasilkan? Sangat tajam dan memiliki kontras yang baik, terutama dalam pencahayaan yang cukup. Kamera depan 16 MP juga dapat menghasilkan potret dengan warna yang alami — asalkan tidak di tempat yang redup, ya. Namun, untuk selfie santai dan cerita di Instagram, sudah cukup dapat diandalkan.
Empat LED flash di bagian belakang bukan sekadar untuk tampilan. Mereka sangat bermanfaat ketika kegelapan tiba dan cahaya hilang. Momen-momen romantis saat makan malam dengan pencahayaan redup dapat diabadikan tanpa gangguan noise yang berlebihan.
Dua speaker JBL membuat suara yang dihasilkan dari ponsel ini terasa berbeda dari ponsel seharga Rp 2 juta. Musik menjadi lebih bertenaga, dan pengalaman menonton film jadi lebih mendalam. Terdapat juga fitur NFC, yang sebelumnya hanya ada di ponsel mahal, kini bisa digunakan untuk mengecek saldo e-money atau melakukan top-up. Jack audio 3,5 mm juga tetap ada, cocok bagi mereka yang masih menyukai earphone kabel.
Sistem operasi Android 13 yang dilengkapi dengan XOS 13 terasa cukup rapi, meskipun terdapat sedikit bloatware. Namun, semua itu dapat dihapus atau diabaikan, tergantung pada tingkat kepekaan pengguna.
Infinix Note 30 mungkin tidak dianggap sebagai ponsel yang sempurna. Ia tidak dilengkapi dengan layar AMOLED, kamera ultrawide, atau desain premium seperti ponsel flagship. Namun, justru dari keterbatasan tersebut, ia membangun identitasnya: kokoh, berani, dan tidak ragu untuk menunjukkan siapa dirinya. Ia tidak berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya.
Apakah itu bukan yang sebenarnya dibutuhkan dari sebuah gadget? Kejujuran.***