Negara Eropa Batasi Penggunaan AI DeepSeek, Ceko Terbaru!

6 hari ago
adminarif
4

Pemerintah Republik Ceko secara resmi melarang pemanfaatan semua layanan dari startup kecerdasan buatan (AI) yang berasal dari Cina.DeepSeek, oleh lembaga pemerintah. Keputusan ini diambil setelah adanya kekhawatiran mengenai keamanan dan perlindungan data.

“Pemerintah telah mengambil keputusan untuk melarang pemanfaatan produk AI, aplikasi, solusi, situs web, dan layanan web yang ditawarkan oleh DeepSeek dalam administrasi publik di Ceko,” kata Perdana Menteri Petr Fiala dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung, seperti yang dilaporkan oleh Reuters, Rabu (9/7).

Fiala menyatakan bahwa DeepSeek, yang merupakan perusahaan yang berlokasi di Cina, terikat oleh regulasi pemerintah Cina, termasuk kemungkinan kolaborasi dengan lembaga-lembaga intelijen negara. Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Beijing dapat memperoleh akses ke data yang disimpan di server DeepSeek yang berada di Cina.

DeepSeek sebelumnya mengejutkan dunia teknologi global pada bulan Januari dengan pernyataan bahwa mereka telah menciptakan model AI yang lebih murah dibandingkan ChatGPT dari OpenAI. Namun, kurangnya kejelasan mengenai transparansi data membuat perusahaan ini mendapat perhatian dari regulator internasional.

Dalam kebijakan privasinya, DeepSeek mengungkapkan bahwa mereka menyimpan informasi pribadi pengguna, termasuk permintaan (prompts) dan file yang diunggah, di server yang berada di Cina. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kemungkinan penyalahgunaan data dan pelanggaran terhadap peraturan perlindungan data di Eropa.

Baik DeepSeek maupun Kedutaan Besar Cina di Praha belum memberikan pernyataan resmi terkait keputusan itu.

Langkah Ceko menambah panjang daftar negara-negara Eropa yang telah menerapkan kebijakan serupa. Beberapa negara Eropa lainnya juga mengungkapkan keprihatinan mengenai cara DeepSeek mengelola dan menyimpan data pengguna. Berikut adalah daftarnya:

1. Jerman

Komisaris Perlindungan Data Jerman telah meminta agar Apple dan Google menghapus aplikasi DeepSeek dari toko aplikasi mereka di Jerman. Permintaan ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran bahwa DeepSeek secara ilegal mengalihkan data pribadi pengguna ke Cina.

Mengutip Reuters (27/6), Komisaris Meike Kamp menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga privasi warga Jerman. Ia menegaskan, pemindahan data ke luar Uni Eropa tanpa dasar hukum yang valid melanggar regulasi perlindungan data.

2. Belanda

Pada bulan Februari yang lalu, pemerintah Belanda melarang pegawai negeri untuk menggunakan DeepSeek dalam tugas mereka. Pemerintah setempat mengungkapkan bahwa aplikasi ini berisiko disalahgunakan untuk aktivitas spionase.

Otoritas Perlindungan Data Belanda (AP) sebelumnya telah mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada saat menggunakan DeepSeek, terutama ketika meng-upload data yang bukan milik mereka.

Dikatakan bahwa data tersebut mungkin saja dikirim ke Cina tanpa seizin atau pengetahuan pemiliknya, yang berpotensi menyebabkan pelanggaran hukum.

3. Italia

Otoritas perlindungan data Italia, Garante, telah menginstruksikan DeepSeek AI untuk menghentikan operasional chatbot-nya di negara itu. Keputusan ini diambil setelah DeepSeek tidak mampu memberikan informasi yang memadai mengenai pemanfaatan data pribadi.

Garante menilai bahwa respons yang disampaikan oleh DeepSeek tidak cukup memuaskan dan memutuskan untuk memblokir layanan tersebut demi menjaga keamanan data pengguna di Italia. Pengawas telah mengajukan pertanyaan kepada DeepSeek minggu ini mengenai penggunaan data pribadi, khususnya mencari tahu jenis data pribadi yang dikumpulkan.

Ilustrasi ponsel Xiaomi yang dilengkapi dengan fitur AI DeepSeek (Meta.ai/servergpsDesy Setyowati)

Menanggapi pertanyaan dari Garante, DeepSeek mengungkapkan bahwa mereka telah menghapus asisten AI-nya dari toko aplikasi di Italia setelah kebijakan privasinya mendapat sorotan.

“Tanggapan dari DeepSeek tidak hanya tidak memberikan kami jaminan, tetapi juga memperburuk posisi mereka, dan itulah sebabnya kami memutuskan untuk memesan blok,” ujar Anggota Dewan Otoritas Data Italia, Agostino Ghiglia, yang dikutip dari Reuters, Jumat (31/1).

4. Prancis

Otoritas privasi Prancis akan melakukan penyelidikan terhadap DeepSeek untuk mengetahui bagaimana sistem AI yang dikembangkan oleh startup asal Cina itu beroperasi serta potensi risiko privasi yang dapat muncul bagi para penggunanya.

Langkah ini diambil setelah DeepSeek mendapatkan perhatian dunia karena mengklaim mampu melatih model AI dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan para pesaingnya.

Otoritas Prancis, CNIL, saat ini tengah melakukan analisis terhadap DeepSeek-V3 dan akan meminta penjelasan dari perusahaan mengenai kebijakan pengelolaan data yang mereka terapkan.

CNIL diakui sebagai salah satu pengawas yang paling aktif di Eropa, sebelumnya telah menjatuhkan sanksi kepada perusahaan teknologi besar seperti Google dan Meta.

5. Irlandia

Komisi Perlindungan Data Irlandia telah meminta keterangan dari DeepSeek tentang bagaimana perusahaan AI itu menangani data pengguna di Irlandia. Permintaan ini diajukan pada hari Rabu (29/1) sebagai bagian dari pengawasan terhadap keamanan data di negara tersebut.

Walaupun Irlandia adalah pengatur utama bagi sejumlah perusahaan teknologi besar dari AS yang beroperasi di Uni Eropa, DeepSeek belum menjadikan negara itu sebagai markas besarnya di Eropa.

Regulator Irlandia menyatakan bahwa mereka telah mengontak DeepSeek untuk meminta penjelasan tentang pengolahan data pengguna di Irlandia.

Tinggalkan Balasan