Taruhan Toyota dan Daihatsu Tingkatkan Penjualan Mobil di Paruh Kedua

5 hari ago
adminarif
12

servergps, JAKARTA – Penjualan mobilPada semester I/2025 belum terlihat adanya peningkatan. Akibatnya, pemerintah dan pelaku industri otomotif perlu merumuskan strategi untuk meningkatkan penjualan di sisa paruh kedua tahun ini.

Gabungan Industri Otomotif IndonesiaGaikindo) merekam total penjualan kendaraan roda empatwholesalesambles 8,6% yoy menjadi 374.740 unit, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 410.020 unit. Di sisi lain, penjualan mobil ritel juga mengalami penurunan sebesar 9,7% menjadi 390.467 unit, dibandingkan dengan enam bulan pertama 2024 yang mencatat 432.453 unit.

Sementara itu, jika dilihat secara bulanan, penjualan mobil secarawholesalesPada bulan Juni 2025, tercatat sebanyak 57.760 unit, yang menunjukkan penurunan sebesar 22,6% dibandingkan dengan Juni 2024 yang mencapai 74.615 unit.

Sebaliknya, penjualan mobil ritel atau dari dealer kepada konsumen mengalami penurunan sebesar 12,3% year-on-year menjadi 61.647 unit pada Juni 2025, jika dibandingkan dengan jumlah 70.290 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Yannes Martinus Pasaribu, seorang pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), berpendapat bahwa tantangan dalam penjualan pada semester pertama masih akan menjadi masalah di semester II/2025.

Ia berpendapat bahwa tantangan seperti peningkatan PPN pada barang/jasa mewah, ketidakpastian mengenai opsi pajak daerah untuk PKB dan BBNKB, serta perlambatan ekonomi makro di tingkat nasional akan menjadi rintangan berat bagi agen pemegang merek (APM) dalam meningkatkan penjualan.

“Penurunan daya beli kelas menengah [segmen terbesar pembeli mobil], lonjakan nilai tukar dolar AS yang mengakibatkan peningkatan harga suku cadang impor, serta kenaikan harga bahan baku akibat kondisi geopolitik, juga menambah tekanan inflasi, sehingga berdampak pada produksi dan harga mobil,” katanya kepadaBisnis, Rabu (9/7/2025).

Berharap Tuah GIIAS 2025

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, menyatakan bahwa para pelaku industri masih optimis pasar akan bangkit kembali, terutama dengan diselenggarakannya Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang dijadwalkan berlangsung dari 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City.

“Juli nanti akan ada GIIAS 2025″Semoga ini dapat menjadi pendorong untuk meningkatkan angka penjualan,” kata Jongkie kepadaBisnis, dikutip Selasa (8/7/2025).

Beberapa merek seperti Toyota, Mazda, dan Isuzu telah mengungkapkan rencana untuk memperkenalkan produk terbaru mereka di pameran otomotif terbesar di Indonesia.

Mengenai target, Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gaikindo pernah mengungkapkan bahwa mereka menetapkan target yang moderat untuk event GIIAS 2025 ini.

Sebagai ilustrasi, pada penyelenggaraan GIIAS The Series 2024, tercatat nilai transaksi mencapai Rp20 triliun, dengan total penjualan kendaraan sebanyak 40.000 unit. Nangoi menyatakan bahwa target yang ditetapkan untuk GIIAS 2025 hampir sama dengan hasil yang diraih pada tahun sebelumnya.

“Jadi, kita tidak berharap terlalu tinggi sebenarnya. Jika kita bisa mengulangi kesuksesan yang diraih pada tahun 2024, itu sudah sangat mengesankan. Karena jujur saja, kondisi pasar sedikit menantang, dan nilai dolar AS juga mulai meningkat,” kata Nangoi dalam Konferensi Pers GIIAS 2025 pada Rabu (16/4/2025).

Strategi Toyota dan Daihatsu Meningkatkan Penjualan

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) optimis bahwa pasar otomotif akan menunjukkan perbaikan pada paruh kedua tahun 2025, meskipun saat ini terjadi penurunan daya beli masyarakat.

Kepala Divisi Pemasaran & Hubungan Pelanggan Astra International Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono, menyatakan bahwa pasar otomotif di Indonesia masih lesu, yang terlihat dari penurunan penjualan baik dari retail sales (dealer ke konsumen) maupun wholesales (pabrik ke dealer).

“Dalam situasi seperti ini, kami tetap optimis akan adanya pemulihan pada Semester II [2025] mendatang, agar pasar otomotif dapat bangkit dari penurunan yang telah terjadi,” katanya kepadaBisnis, Rabu (9/7/2025).

Mengenai strategi di paruh kedua tahun ini, Tri mengungkapkan bahwa Daihatsu memprioritaskan layanan yang sesuai dengan keinginan pelanggan, seperti pembayaran tunai, kredit, serta program tukar tambah.

“Kami juga terus memperkuat kolaborasi dengan mitra seperti lembaga pembiayaan kendaraan, perusahaan asuransi mobil, dan mitra tukar tambah, dengan harapan dapat memudahkan pelanggan,” katanya.

Sementara itu, PT Toyota Astra Motor (TAM) menyatakan akan terus konsisten dalam menawarkan berbagai pilihan lineup produk di berbagai segmen, didukung oleh ekosistem penjualan dan layanan purna jual yang komprehensif di seluruh Indonesia.

Direktur Pemasaran PT TAM, Jap Ernando Demily, menyatakan bahwa pasar otomotif di Indonesia masih dalam proses penyesuaian sepanjang tahun ini akibat berbagai faktor baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

Di tingkat global, ketegangan geopolitik serta ketidakpastian ekonomi menyebabkan konsumen bersikap lebih hati-hati, sementara fluktuasi nilai tukar rupiah memberikan tekanan pada harga kendaraan. Di dalam negeri, kondisi ekonomi yang masih tertekan dan tingginya suku bunga mendorong masyarakat untuk menunda pembelian kendaraan dan lebih memilih untuk bersikap…wait and see,” ujarnya kepadaBisnis.

Tinggalkan Balasan